Minggu, 03 September 2017

Imbuhan

Dalam bahasa Indonesia, imbuhan merupakan unsur yang penting karena imbuhan dapat mengakibatkan perubahan jenis, bentuk kata dan makna.

Perhatikan tabel dibawah ini !

Contoh Kata Makan Makanan
Jenis Kata Kata Kerja Kata Benda
Makna Proses Sesuatu yang di..
Bentuk Kata dasar Kata jadian

Imbuhan asli dan Imbuhan serapan.

A.) Imbuhan Asli (Afiks)

1.) Jenis afiks menurut tempatnya.
a. Awalan / Prefiks : Meng- , ber- , ter- , ke- , peng- , per-, di- , se- , dan pe- .
b. Akhiran / Sufiks : -an, -kan, dan -i.
c. Sisipan / infiks : -el- , -em- , dan -er- .
d. Konfiks : Ke - an, Per - an, Peng - an, dll.

2.) Jenis afiks menurut penggunaannya.
a. Afiks produktif : yaitu afiks yang memiliki frekuensi yang tinggi.
contoh : se- , meng- , ber- , peng- , per- , dll.
b. Afiks tak produktif : yaitu afiks yang frekuensi pemakaiannya tak tinggi.
contoh : el- , em- , r- , dll.

B.) Imbuhan Serapan (Asing)
macam - macam imbuhan asing / serapan :

1.) -i, -wi, -lan
Akhiran diatas mengandung arti "sifat bersifat"
contoh : Tak ada manusia yang abad"i". (Sifat Abad)
              Kakakku menjadi karya"wan". (Pekerjaan)
              Suryati memanggil seorang Derma"wan"asal Itali. (memiliki sifat)
2.)  -is, -isme, -isasi, -si
contoh : Kita harus berpikir serba praktis.
              Anismisme sudah berada sejak lama.
              Ia sudah keluar dari organisasi ini.
              Malaysia bukan anggota federasi.
3.) Bentuk - bentuk imbuhan baru, antara lain :
a. A berarti tidak, contoh : amoral. asusila, dan asimetri.
b. Swa berarti sendiri, contoh : swakelola, swadaya, swakarya.
c. Pra berarti sebelum, contoh : prasejarah, prasangka.